WARNABENGKULU.CO.ID, KAUR– Pengerjaan proyek jaringan air bersih program Penanganan Kemiskinan Ekstrim (PKE) Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Bengkulu di Desa Bukit Makmur Kecamatan Muara Sahung Kabupaten Kaur diduga asal jadi. Proyek yang menelan anggaran Rp 5,1 Miliar ini tidak berfungsi maksimal, sehingga menjadi keluhan masyarakat.
Wartawan Warnabengkulu.co.id mendatangi langsung lokasi pengerjaan proyek dengan kontraktor PT Riski Utama Jaya Abadi ini. Alhasil sangat miris dan memprihatinkan, jauh dari kata sempurna dan terkesan dikerjakan asal jadi. Dua bak penampungan yang dibangun untuk mengalirkan air sudah sangat miris.
Bak penampungan pertama dibuat sesuai dengan bentuknya, namun bak atau bendungan kedua dibuat seadanya dengan menumpukan batu yang disangga kayu agar air dapat masuk ke pipa yang dialirkan ke bak penampungan pertama.
Melihat kondisi ini, sangat wajar air yang masuk mengalir ke rumah warga tidak maksimal. Pipa atau paralon yang digunakan untuk mengalirkan air sudah banyak pecah. Pipa yang pecah ini terlihat diikat menggunakan karet dan ditimpa dengan karung agar air dapat mengalir.
Kepala Desa Bukit Makmur H. M. Zari Aziz ketika dikonfirmasi membenarkan jika air yang diterima warga penerima manfaat tidak maksimal. Sampai saat ini bangunan jaringan air bersih ini belum berfungsi maksimal bahkan bisa dikatakan tidak berfungsi sama sekali. Sebab ada beberapa warga yang mengaku rumahnya belum pernah mendapatkan air dari pipa saluran air bersih yang di bangun BPPW Bengkulu ini.
“Kita tidak menapik, kalau pembangunan jaringan air bersih ini jauh sekali dari ekspektasi kami warga Bukit Makmur. Jauh dari kata maksimal bahkan ada beberapa warga yang hingga saat ini belum sama sekali dialiri air,” ungkap Kades Bukit Makmur, Sabtu, (21/12/2024 lalu.
Kades juga mengakui, jika sampai saat ini belum ada pihak kontraktor dari proyek ini maupun pihak BPPW berkoordinasi terkait proyek yang dilaksanakan ini. Ada datang menyampaikan bahwa pengerjaan telah selesai dan saat ini masuk dalam tahapan pemeliharaan hingga bulan April 2025 mendatang.
“Komunikasi sampai sekarang belum ada ke kami. Bahkan ada warga meminta pipa untuk memperbaiki yang pecah, tidak ada digubris,” kesal Kades Bukit Makmur.
Dirinya sangat mengharapkan pembangunan jaringan air bersih ini bisa berfungsi maksimal. Karena keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat Desa Bukit Makmur. Anggaran yang dikucurkan untuk proyek ini sangat besar sehingga terkesan mubazir karena tidak dapat dimanfaatkan.
“Mewakili masyarakat, kami berharap pembangunan ini bisa selesai dengan maksimal. Karena jujur kami sangat bersyukur mendapat program ini dari kementerian, tapi juga harus berfungsi maksimal agar manfaatnya dapat dinikmati oleh masyarakat,” sampai Kades Bukit Makmur.(kky)