Ini Tanggapan BPPW Bengkulu, Terkait Proyek Jaringan Air Bersih di Desa Bukit Makmur Kabupaten Kaur

WARNABENGKULU.CO.ID, KAUR– Akhirnya pihak Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Bengkulu angkat bicara menyikapi ramainya pemberitaan proyek pembangunan jaringan air bersih di Desa Bukit Makmur Kecamatan Muara Sahung Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PKP melalui tim Humas BPPW Bengkulu Agung Nugroho ST, mengatakan bahwa kerusakan pipa yang terjadi di instalasi air jaringan air bersih di Desa Bukit Makmur ini di luar pengetahuan BPPW Bengkulu selaku pemilik proyek.

Pihaknya telah mengkonfirmasi terkait kerusakan pipa jaringan air bersih yang dikerjakan PT. Riski Utama Jaya Abadi (RUJA) ini. Agung Nugroho mengakui memang ada kerusakan jaringan pipa tersebut dan secepatnya akan di tindaklanjuti dan dilakukan perbaikan.

“Proyek tersebut sekarang sedang dalam masa pemeliharaan, jadi terkait dengan kerusakan itu semua tanggung jawab pihak ketiga,” terang Nugroho.

Dijelaskannya, terhitung mulai tanggal 24 Oktober 2024 hingga 21 April 2005 proyek pembangunan jaringan air bersih ini masih dalam masa pemeliharaan kontruksi. Sehingga sesuai dengan aturan, selama masa pemeliharaan semua kerusakan yang timbul menjadi tanggungjawab pihak penyedia jasa dalam yakni PT. RUJA.

“Selama masa pemeliharaan ini, kontraktor akan melakukan perbaikan tanpa menggunakan dana tambahan dari dari pemilik proyek yakni BPPW,” katanya.

Nugroho juga menjelaskan, bahwa di papan plang proyek yang dituliskan anggaran Rp 5,1 miliar tersebut bukan hanya untuk pembangunan saluran air bersih saja. Tetapi ada tiga kegiatan yaitu pembangunan jaringan air bersih, bantuan sanitasi dan pembangunan rabat beton.

“Sebagai informasi, anggaran Rp 5,1 Miliar itu di bagi ke tiga sektor penanganan jadi bukan cuma saluran air bersih. Rinciannya untuk pembangunan jaringan air bersih, sanitasi dan ada juga pembangunan rabat beton,” ungkapnya.

Untuk diketahui, proyek pembangunan jaringan air bersih di Desa Bukit Makmur ini menuai protes dari keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 59 Kepala Keluarga (KK).

KPM memprotes karena pembangunannya yang dilakukan PT RAJU dinilai asal jadi. Beberapa bagian dari bangunan proyek ini dinilai sangat tidak layak. Banyak bagian pipa untuk mengalirkan air bocor dan perbaikannya hanya menggunakan alat seadanya seperti karet, dan juga karung.(kky)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,911PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!