WARNABENGKULU.CO.ID, SELUMA– Jelang hari H pencoblosan 27 November 2024 mendatang, tekanan, intimidasi serta ancaman kian menghantui para ASN dan tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten Seluma.
Mirisnya ancaman, intimidasi dan tekanan tersebut disertai dengan ancaman mutasi bagi para ASN yang tidak memilih Paslon Bupati nomor urut 02 Erwin Octavian-Jonaidi. Sementara untuk tenaga honorer ancaman dipecat terus digemborkan hampir di seluruh OPD yang ada, hingga honorer di sekolah dan kantor camat serta Puskesmas.
Menanggapi ini Ketua Tim Pemenangan Paslon Bupati nomor urut 01, Dr. Husni Thamrin mengajak para ASN dan tenaga honorer ini untuk melawan, karena ini sudah menyangkut harga diri.
“Orang atau pimpinan yang berani menekan itu berarti menganggap harga diri kita rendah yang bisa ditekan, diancam dan diintimidasi. Jangan mau harga diri kita direndahkan, mari kita lawan pemimpin seperti ini,” sampai Husni Thamrin.
Hak pilih itu adalah hak mutlak yang dimiliki oleh setiap individu kata Husni Thamrin. Adanya tekanan, intimidasi dan ancaman terhadap calon pemilih sangat menciderai demokrasi.
“Kita berpikir secara logika saja, baru mencalon saja sudah ditekan, diancam dan diintimidasi. Bayangkan jika nanti pemimpin dan kroni seperti ini kalau sudah mimpin,” ucap Husni.
Teddy Rahman-Gustianto maju dan mencalonkan diri sebagai bupati dan wakil bupati Seluma untuk melawan dan memperbaiki kondisi Seluma saat ini. Tidak akan ada masuk honorer bayar, naik pangkat dan naik jabatan pakai duit dan ASN naga bonar.
“Dari luar mungkin orang melihat Seluma ini baik-baik saja. Masih hangat di telinga kita, Plt Gubernur menyampaikan jika saat ini Kabupaten Seluma sedang tidak sehat. Ini adalah pembuktiannya,” ungkap Husni.
Tekanan, intimidasi dan ancaman yang terjadi saat ini merupakan bentuk ketakutan rezim yang berkuasa saat ini ujar Husni. Karena program yang akan dilaksanakan Teddy Rahman-Gustianto akan berimbas dan membongkar kebobrokan birokrasi saat ini.
“Yakinlah, bahwa yang mengancam, mengintimidasi dan menekan ini, saat ini semua sedang ketakutan. Sehingga memanfaatkan semua fasilitas dan wewenang yang dimiliki untuk menyelamatkan jabatan dan kedudukan mereka,” beber Husni.
Teddy Rahman-Gustianto ucap Husni, membuka posko pengaduan untuk para ASN, honorer juga para kepala desa yang mendapat ancaman, tekanan dan intimidasi ini.
Silahkan datang ke posko pemenangan Teddy Rahman-Gustianto, agar pelaku yang melakukan pengancaman, penekanan dan intimidasi dapat ditindak. Karena itu semua ada pelanggaran tindak pidana pemilu yang dapat diproses hukum.
“Jika anda ditekan, diancam dan diintimidasi lapor ke Posko pemenangan Teddy Rahman-Gustianto. Kami akan jamin hak suara dan harga diri sebagai pemilih akan terlindungi dari oknum-oknum yang menciderai demokrasi ini,” sampai Husni.(aba)